Minggu, 29 April 2012

MAKALAH GERAKAN-GERAKAN BERNUANSA FUNDAMENTALIS IKWANUL MUSLIMIN

MAKALAH
GERAKAN-GERAKAN BERNUANSA FUNDAMENTALIS
IKWANUL MUSLIMIN


D
I
S
U
S
U
N

 OLEH:
Rayhan Imam (08522022)



DR.M.ADIL
DOSEN PEMBIMBING:










JURUSAN  BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2009



GERAKAN-GERAKAN BERNUANSA FUNDAMENTALIS
IKWANUL MUSLIMIN

A.    Fundamentalis
            Istilah fundamentalise secara etimologi berasal dari kata fundamen yang berarti dasar. Sedangkan  secara terminologi, fundamentalisme adalah  aliran  pemikiran  keagamaan  ang cendrung menafsirkan  tek-teks keagamaan  secara rigid (kaku) dan literalis(tekstual)
Menurut  Muhammad Amin Al-Alim,pemikiran  fundamentalismev telah  hilang relevaaaaansinya, karena zaman  selalu berubah  dan problematika  semakin  kompleks. Perlu reinterpretasi terhadap teks-teksc keagamaan  dengan  mengedepankan ijtihad, membongkar teks-teks yang kakudaan mengutamakan  maslahah  maqoshid al syari’ah.

Berbeda dengan Muhammad amin  al-alim , Basam Tibi membidik aspek  lain dari fundamentalise. Menurutnya fundamentalisme merupakan sebuah gejala  idiologi  yang muncul sebagai respon atas problema –problem globalisasi ,fragmentasi  dan benturann peradapan . Dalam perkembangan  selanjutnya  agitasi fundamentalisme mengakibtkan kekacoan , bukan hanya di dunia islam melainkan seluruh dunia.

Dalam Alqur’an di terankan dengan sangat jelas bahwa :”tidak ada paksaan dalam agama”akan tetapi kaum fundamentalisme menampilkan agama  yang menakutkan ,bagi kehidupan plitik ,keamanaan dan stabilitas dunia. Hal ini karena fundamentalisme memiliki beberapa karakter umum danb karakter yang menjadi  flatfrom  gerakan kaum fundamentalisme.

a.      Diantara karakter umum adalah :
1.      Fundamentalisme  agama  mempunyai agenda politisi agama  yang agresif dan di lakukan  demi mencapai tujuan-tujuannya.
2.      Fundamentalisme baik islam atau yang lainnya ,merupakan bentuk superficial  dari terorisme atau ekstrim (Basam Tibi).

b.      Diantara  karakter yang menjadi flatfrom  diantaranya:
1.      Mereka  cendrung malakukan interprestasi literatur terhadap teks-teks suci agama. Menolak pemahaman  konteiktual atas  teks agama, karena pemahaman seperti in   diangap mereduksi kesucian agama.
2.      Menolak pluralisme dan relativisme. Bagi kaum fundamentalisme,pluralisme merupakan  distori(pemutar baliakn) pemahan terhadap ajaran agama.
3.      Memonopoli kebenaran atas tafsir agama, kaum fundamentalis biasanya cendrung menggap  dirinya sebaigai pemegang otoritas  p4enafsiran agama  yang paling abash dan paling benar,sehingga cendrung menggap  sesat-sesat terhadap kelompok yang tiodak sealiran dengannya.
4.      Gerakan fundamentalisme mempunyai korelasinya dengan fanatisme,ekslusifisme,intoleran ,radikalisme dam militanisme.kaum fundamentalisme selalu  mengambil bentuk perlawanan terhadap ancaman yang di pandang membahayakan eksistensi agama.

B.     Sekilas Tentang Hasan Al Bana
Nama asli Hasan Al Banna adalah Hasan Ahmad Abdurrahman Al Banna. Beliau dilahirkan dokota Mahmudiyah propinsial-Buhoiroh tahun 1906 M. Hasan al Banna tumbuh dibawahasuhan orang tuanya yang mulia dan memiliki kesungguhan dalam menanamkan akhlak yang mulia serta sifat yang terpiji bagi putra-putrinya.
Ketika hamper mancapai usia hamper delapan (8) tahun, yang merupakan batas minimal untuk masuk sekolah, orang tua Hasan al Banna memasukkannya ke madrasah diniyyah ar-Rasyad. Di madrasah ini beliau menghfal separuh al-Qur’an dan banyak hadits-hadits Rasul Saw.
Ketika beliau  menginjak umur 12 tahun dan sudah menghafal separuh al-Qur’an, sekh Muhammad Zahran meninggalkan madrasah tempat hasan al Banna belajar. Karena tidak cocok dengan pengganti Muhammad Zahran ahirnya hasan al Banna ingin pindah ke Madrasah I’dadiyah, tetapi keinginannya ini di tentang oleh ayahnya kerana beliau belum selesai menghafal al-Quran Sedangkan keinginan ayahnya yang terbesar adalah agar beliau menghafal al-Qur’an. Akhirnya disepakatilah Hasan al Banna menghafal al-Qur’an dirumah dan bersekolah di madrasah I’dadiyah pada jam sekolah yang ditetapkan.
Setelah itu beliau melanjutkan sekolah tinggi Darul Ulum pada tahun 1923 M dan lulus pada yahun 1927 M dengan predikat terbaik pertama (Muhammad Abdul Halim Hamid,2003:3). Lalu Belaiu bekerja sebagai guru yang berpindah-pindah dari satu daerah kedaerah lain, untuk mengenal berbagai penduduk dan menyelami tradisi serta watak mereka. Kemudian beliau menjadi guru tetap di Isma’iliyyah.
Hasan al Banna adalah seorang orator ulung yang sangat piawai. Ia menggunakan gaya nasehat dan wejangan dalam berceramah. Ia juga sosok figur harakah yang sangat di segani kawan maupun lawan, danya dalam mencari ridlo Allah ta’ala dan jihad li’ilai kalimatillah.

C.    Awal  Mula Berdirinya Organisasi Ikhwanul Muslimin
            Organisasi  pergerakan islam  yang didirikan  oleh Hasan Al Bana (1906-1949; tokoh pergerakan  dan pembaharuan  mesir) di mesir pada tahun 1928 bernama ikhwanul muslimin ,di singkat ikhwan.
Semuala  ikhwan  adalah sebuah gerakan dakwah yang di tunjukan dilapisan masarakat paling bawah dengan sebagain besar  pendukung yang terdiri  dari kaum buruh  diterusan suez. Setelah menyaksiakn penderitaan masyarakat buruh  yang tak berujung Hasan al Bana kemudian mengubahnya gerakan politik
            Pada fase awal,  kegiatan politik ikhwanul  masih bergerak di bawah tanah dan bersifat  rahasia. Pandangan politiknya di salurkan melalui masjid. Ikhwan mencari  pendukung dan merintis  untuk mendirikan  cabang secara rahasia malalui masjiod . dengan cara ini ikhwan  cepat berkembang . empat  tahun  kemudian ikhwan  telah mempunyai  cabang hamper di seluruh daerah aliran suez. Dikwasan itu ikhwan muali  mendirikan masjid,sekolah ,dan pusat pengajian ,serta membina  industri rumah tangga.Cabang ikhwan cepat terbentuk  di kota lain. Pada tahun 1940 telah terbentuk  500 cabang ,selanjutnya pada tahun  1949 menjadi 2.000 cabang  dengan sekitar setengah jua anggota aktif. Untuk menjalin komunikasi  ikhwan menerbitkan majalah, yaitu ikhwanul muslimin,an Nazir dan at ta’aruf.
            Ikhwan menyelengarkan muktamarnya berturut-turut  pada tahun 1933,1936 dan 1939. muktamar yang 1939 dan juga ultahnya yang ke sepulu, oleh ikhwan dimanfaatkan untuk menampakkan diri sebagaiorganisasi politik. Sejak itulah gerakan politik ikhwan semakin disegani serta berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat dan Negara Mesir.

D.    Tujuan, Karakteristik Dan Perjuangan Ikhwanul Muslimin
1.                  Tujuan
Islam mengharuskan kaum muslimin mewujudkan tujuan-tujuannya dengan berjuang dan berkorban baik harta maupun nyawa.
Ikhwanul Muslimin dalam menentukan tujuan-tujuannya tidaklah mereka-reka, baik tujuan yang berkaitan dengan individu, keluarga, pekerjaan, politik dan lain-lain.
Ikhwanul Muslimin memiliki dua tujuan pokok, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Hasan Al Banna :
2.      Membebaskan Negara islam dari kekuasaan Negara asing. Ini merupakan hak asasi bagi setiam manusia yang tidak diingkari kecuali oleh mereka yang dzolim, kejam dan tirani.

3.      Menegakkan di atas tanah air ini Negara islam yang merdeka, yang memberlakukan hukm-hukum islam, menegakkan undang-ungang sosialnya, memproklamirkan prinsip-prinsip dan nilainya dan menyampaikan dakwah islam dengan bijaksana kepada seluruh umat manusia. Selama Negara ini belum tegak meka umat islam berdosa dan bertanggung jawab di hadapan Allah atas kealfaan mereka untuk itu (majalah saksi, 2003 :52)

3.      Karakteristik
Sebagai organisasi yang besar, Ikhwanul Muslimin tentunya mempunyai karakteristik yang has, hingga membedakannya dengan organisasi-organisasi kontemporer lainnya. Hasan al Banna menyebutkan beberapa karakteristik ikhwanul muslimin sebagai berikut :
1.      Gerakan Ikhwan adalah gerakan Robbaniyyah(ketuhanan). Sebab, asas yang menjadi poros sasarannya adalah mendekatkan manusia  kepada robnya.
2.      Gerakan Ikhwan bersifat ‘Amaliyah  (internasional) sebab, arah gerakan ditujukan kepada seluruh umat manusia. Umat manusia pada dasarnya harus bersaudara.
3.      Gerakan Ikhwan bersifat islam.isebab, orientasi dan nisbatnya hanya terhadap islam.

Di samping karakteristik yang tersebut di atas, Ikwanul Muslimin juga mempunyai beberapa karakteristik dakwah. Di antara karakteristik itu adalah :
1.      Menjauhi titik-titik khilafiyah
2.      Menjauhi dominasi tokoh dan pembesar
3.      Menjauhi fanatisme partai-partai dan golongan-golongan
4.      Memperhatikan masalah takwin (pembentukan kepribadian) dan tadarruj (bertahan) dalam langkahnya.
5.      Mengutamakan sisi amaliyah yang produktif diatas seruan-seruan dan propaganda-propaganda kosong
6.      Sangat menaruh perhatian kepada pemuda dan
7.      Cepat berkembang di pedesaan dan perkotaan.

Lebih luas Hasan al Banna berkata : “Ikhwanul Muslimin adalah” :


1.      Dakwah salafiyah
2.      Thariqah sunniah
3.      Haqikat sufiah
4.      Lembaga politik
5.      Perkumulan olahraga
6.      Ikatan ilmu dan budaya
7.      Serikat ekonomi
8.      Ide social



Dengan demikian bahwa gerakan Ikhwanul Muslimin mempunyai karakteristik yang dinamis, idealis dan mencakup semua aspekperbaikan. Sehingga ia mempunyai keunggulan dari organisasi-organisasi lainnya. Keunggulan tersebut terletak pada misi Ikhwanul Muslimin dalam pembahasan agama, menghilangkansyubhat-syubhat yang melingkupinyadan menyuguhkannya secara utuh dan sempurna kepada ummat manusiasebagaimana yang di bawaRasulullah Saw.
Atas dasar inilah dakwah ikhwanul Muslimin tidak terbatas pada aspek tertentu dari agama islam, tetapi mencakup semua aspek islamyang mendatangkan kebaikan bagi umat manusia.
Kita dapat melihat bagaimana ikhwanul Muslimin dengan rapi telah memadukan aspek spiritual dengan aspek fisik, aspekekonomidengan aspek politik, memberikan perhatian kepada kaum wanita sebagaimana perhatiannya terhadap kaum laki-laki dan mengarahkan perhatian kpada jihad di jalan Allah.
Jihat merupakan puncak perhatian tertinggi bagi Ikhwanul muslimin, sehingga ini menjadikannya unggul dari organisasi-organisasi lain. Ikhanul muslimin menyadari bahwa jihat adalah kewajiban yang terus berlanjut hingga hari kiamat, sementara kita lihat para penjajah berusaha untuk mematikannya dalam jiwa kaum muslimin. Oleh karena itu, Ikhwanul Muslimin memandang sngat mendesak untuk menghidupkan kewajiban jihat ini dalam jiwa kaum muslimin.


Daftar pustaka

Riset Redaksi, Fundamentalisme Islam Timur Tengah, Afkar, Edisi No 13, 2002
Tp, Ensiklopedi Islam, Jilid 3, PT Ichtiar Baru VAN HOEVE, Jakarta, tt,
Febrianto, Model Pembinaan Keagamaan Dalam Perspektif Ikhwanul Muslinim, Skripsi S1, Jur PAI, IAIN RF. 2004

Tidak ada komentar: